Minggu, 25 Desember 2011

CONTOH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA(RPJM DES)


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA TAMBIBENDO
KECAMATAN MOJO KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2010 – 2015


Plaque: BAB 
I



PENDAHULUAN

I.1.    LATAR BELAKANG
Dalam rangka pelaksanaan amanat Pemerintah Republik Indonesia tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tentang Pemerintahan Daerah, dan tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Bahwa Didalam menfasilitasi penyusunan dan pembuatan RPJM Desa Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Desa yang dilaksanakan melalui Pemberdayaan, Partisipatif, berpihak pada masyarakat, terbuka, akuntabel, selektif, efisien, cermat, keberlanjutan, dan dengan melalui proses yang berulang sehingga diperoleh hasil yang efektif.

I.2.    LANDASAN HUKUM
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Desa didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :
1.      UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2.      UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3.      PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa
4.      Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
5.      Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa), dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) Tahunan.
6.      PERMENDAGRI NO 66 THN 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa

I.3.    MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RPJM DESA
Maksud disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) adalah sebagai pedoman bagi setiap perangkat desa dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan pembangunan desa.
Tujuan Penyusunan RPJM Desa sesuai dengan yang tertera pada  Permendagri No. 66 Tahun 2007 adalah:
1.      Mewujudkan perencanaan pembangunan Desa Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat;
2.      Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program pembangunan di Desa;
3.      Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di Desa;
4.      Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di Desa.

I.4.    RUANG LINGKUP PEMBAHASAN DAN ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA
Ruang Lingkup Pembahasan Penyusunan RPJM Desa berdasarkan pada Perencanaan yang dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif mulai dari penggalian gagasan di tingkat kelompok dan dusun baik secara formal dan non formal, sampai pada tahapan musyawarah desa.
Alur Penyusunan RPJM Desa, sesuai dengan yang tertera pada  Permendagri No. 66 Tahun 2007.














Plaque: BAB
II




KONDISI UMUM DESA

II.1.  SEJARAH DESA TAMBIBENDO.
Dahulu kala pada zaman pemerintahan Belanda  sebelum tahun 1837, yang mana pada saat itu terjadi suatu peperangan antara prajurit Kerajaan Mataram yang berjuang melawan  penjajah yang akhirnya banyak prajurit yang ditangkapi dan dipaksa menyerah akhirnya para pejuang yang tidak mau menyerah  melarikan diri dari pemerintahan Belanda yang diktator dan penuh kekerasan, para pejuang pada bersembunyi di suatu daerah yang merupakan hutan belantara yang mana  di hutan tersebut banyak sekali tumbuh pohon bendo yang besar – besar bahkan ada satu pohon yang paling besar yang berada di tepian sungai das bruni ,   yang akhirnya mereka membentuk suatu koloni  dan berkembang menjadi banyak sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas lagi untuk digunakan sebagai tempat tinggal setelah hutan dibuka tempat tersebut diberi nama TAMBIBENDO, nama tersebut diambil /digunakan  karena di daerah tersebut terdapat pohon bendo yang akarnya tumbuh melingkari pohonya membentuk lingkaran seperti Roda Kreta.
Adapun Desa Tambibendo  dipimpin oleh seorang petinggi / lurah yang secara berurutan sebagai berikut :
1.      Bapak Mesir                                             
2.      Bapak Mardisoko                                     
3.      Bapak Mulyono                                       
4.      Bapak Suroso                                           
5.      Bapak Kardjono                                       











II.2.  PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DESA
1.      Makadam Dusun Sentonorejo ( Dk. Secangsari ) Tahun 2004
2.      Rehap gedung TK. Dharma Wanita  + Mebeler Tahun 2005
3.      Makadam Dusun Sentonorejo ( Dk. Dukuh ) Tahun 2005
4.      Rehap Gedung TK Dharma Wanita Tahun 2006
5.      Makadam  Dusun Tambibendo ( Dk. Tapen ) Tahun 2006
6.      Rehap Gedung Tk. Kusuma mulia ( Dk. Tapen ) Tahun 2007
7.      Makadam usun Tambibendo 9 Dk. Tambibendo ) Tahun 2007
8.      Rehap Gedung SDN. Tambibendo II ( Dk.Tapen ) Tahun 2008
9.      Pengaspalan Dusun Sentonorejo ( Dk. Secangsari ) Tahun 2009


II.3.  LETAK GEOGRAFIS DESA
Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Kediri diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di segala lapisan secara  merata, serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di Desa Tambibendo  dapat benar – benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar program – program sektoral, dengan demikian sumber – sumber potensi daerah dapat dioptimalkan dan dapat dikembangkan secara merata.
Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, maka pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang ada disekitarnya.
Desa Tambibendo  yang secara struktural merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Mojo, secara geografis Desa Tambibendo  terletak pada wilayah barat sungai brantas jalur alternatif transportasi barat, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 343,42  Ha yang terbagi menjadi 2 Dusun, yakni Dusun Tambibendo dan Dusun Sentonorejo  dengan perbatasan wilayah sebagai berikut :
Barat                 :     Desa Jugo dan Desa Kraton
Utara                 :     Desa Mojo dan Desa Mlati
Timur                :     Sunga Brantas
Selatan               :     Desa Ploso

Desa Tambibendo Kecamatan Mojo yang merupakan daerah otonom desa dengan jumlah penduduk 4.482 jiwa yang terdiri dari 2.268  jiwa penduduk laki – laki dan 2.214  jiwa penduduk perempuan.
Potensi Desa Tambibendo cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum.
Secara umum potensi Desa Tambibendo  dapatlah didiskripsikan dengan berbagai aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata rantai dari sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, beberapa aspek dimaksud adalah sebagai berikut :

II.3.1.  ASPEK SUMBER DAYA APARATUR / PERANGKAT DESA
Desa Tambibendo secara umum penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dikelola oleh 2 elemen utama, yakni elemen Pemerintah Desa yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa yang terdiri dari :

Tabel SDM Aparatur Pemerintah Desa
NO
NAMA
JABATAN
USIA
PEND.
1.
NAWAWI
Pj.KEPALA DESA   /         KASUN  SENTONOREJO
41 tahun
SLTP
2
KHOERON
KASUN TAMBIBNEDO
39 tahun
SLTA
3
SAIFUL ANAM
KAUR PEMERINTAHAN
28 tahun
SMK
4
SITI MUA’AROFAH
KAUR  PEMBANGUNAN
39 tahun
SMEA
5
ISMIK MEILINA
KAUR  KEUANGAN
29 tahun
SMK
6
M. ARIF SONHAJI
KAUR KESRA
43 tahun
SLTA
7
ALI  KAPIT
KAUR UMUM
42 tahun
SLTA



Selain komponen perangkat desa, elemen terpenting sebagai mitra penyelenggara Pemerintahan dan Pelaksanan Pembangunan di Desa Tambibendo  adalah keberadaan Badan Perwakilan Desa ( BPD ), namun keberadaan BPD ini sendiri saat ini mengalami perubahan fungsi dan peran yang semula sebagai badan perwakilan berubah menjadi Badan Permusyawaratan ( menurut UU No 32 tahun 2004 ) tentang Pemerintah Daerah. Namun apapun  nama dan fungsi keberadaan lembaga ini tetap dibutuhkan sebagai mitra dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan lima ( 5 ) tahun kedepan.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD ) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga     ( PKK ) adalah komponen / elemen masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung sangat dibutuhkan peran serta aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan di desa. Keberadaan LPMD dan PKK yang juga merupakan representasi warga masyarakat secara umum dapat memfungsikan dirinya sebagai agen dan fasilitator pembangunan di tingkat desa.

II.3.2.  ASPEK EKONOMI
Perekonomian Desa Tambibendo secara umum di dominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional ( pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya ). Produk pertanian Desa Tambibendo  untuk lahan basah ( sawah ) masih monoton pada unggulan padi, jagung, dan tebu, hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra padi dan persoalan mendasar lainnya adalah sistem pengairan yang kurang baik sehingga berdampak adanya sistem pengairan yang kurang baik sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau. Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai upaya – upaya : perbaikan sistem irigasi / pengairan; penggunaan teknologi tepat guna; perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternatif dengan mengkonsumsikannya kepada pihak – pihak terkait ( dinas pengairan, dinas pertanian ). Sedangkan untuk lahan kering ( tegal ) produk unggulan masih didominasi oleh tanaman tebu dan jagung, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan – penyuluhan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan; pengadaan bibit – bibit tanaman produktif dengan melibatkan instansi terkait ( dinas kehutanan, dinas pertanian, dan perkebunan ).






Pertanahan       : luas wilayah pertanahan yang ada adalah  343,42 Ha dengan rincian status dan penggunaannya sebagi berikut :

Tabel Penggunaan Lahan Pertanian
NO
JENIS TANAMAN
LUAS ( Ha )

LAHAN SAWAH
55 Ha
1.
Tanaman Padi


Hasil per Ha
9.000.000

Biaya pemupukan per Ha
3.500.000

Biaya bibit per Ha
350.000

Biaya obat per Ha
415.000




LAHAN TEGALAN
161,42 Ha
2.
Tanaman Jagung
10 Ha

Hasil per Ha
3.650.000

Biaya pemupukan per Ha
1.500.000

Biaya bibit per Ha
500.000

Biaya obat per Ha
250.000
3.
Tanaman Tebu
151,42 Ha

Hasil per Ha
17.000.000

Biaya pemupukan per Ha
8.000.000

Biaya bibit per Ha
3.000.000

Biaya
12.000.000




  
Tabel Mata Pencaharian Penduduk
MATA PENCAHARIAN
JUMLAH / orang
Pegawai Negeri sipil
25
TNI / POLRI
3
Penjahit
20
Montir
3
Sopir
25
Pramuwisma
-
Tani
366
Karyawan Swasta
55
Kontraktor
-
Pertukangan Kayu
20
Pertukangan Batu
40
Buruh Tani
919
Guru Swasta
30


II.3.3.  ASPEK SOSIAL BUDAYA
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukkan masih rendahnya kualitas dari sebagian SDM masyarakat di Desa Tambibendo, serta cenderung masih kuatnya budaya paternalistik. Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilisasi masa. Di samping itu masyarakat Desa Tambibendo  yang cenderung memiliki sifat ekspresif, agamis, dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Munculnya masalah kemiskinan, ketenaga kerjaan dan perburuhan menyangkut pendapatan, status pemanfaatan lahan pada fasilitas umum menunjukkan masih adanya kelemahan pemahaman masyarakat terhadap hukum yang ada saat ini. Kondisi ini akan dapat menjadi pemicu timbulnya benih kecemburuan sosial dan sengketa yang berkepanjangan, jika tidak diselesaikan sejak dini.

II.3.4.  ASPEK PENDIDIKAN, KESEHATAN & KESEJAHTERAAN SOSIAL
Desa Tambibendo dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup mantap, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta huruf. Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam rangka meningkatkan peserta didik, Pemerintah Desa beserta warga sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan berupa rehabilitasi saran pendidikan.
Tabel Sarana Penunjang Pendidikan
Taman Kanak – Kanak
2
Jumlah Guru
8
Jumlah Murid
100


SD
2
Jumlah Guru
16
Jumlah Murid
360


Lembaga Pendidikan Keagamaan

TPQ
5
Jumlah Pengajar
16
Jumlah Peserta Didik
250


Masjid
5
Mushola
6



Ketidakmampuan sarana / infrastruktur ekonomi dan bisnis dalam upaya menampung para lulusan lembaga pendidikan yang ada di desa, berakibat pada timbulnya pengangguran, yang akan berdampak pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa. Adanya kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) juga berpengaruh pada penurunan tingkat perekonomian warga yang ditunjukkan dengan adanya meningkatnya jumlah penduduk miskin, menurunnya daya beli masyarakat, adanya persoalan – persoalan sosial lainnya. Dalam kondisi seperti ini Pemerintah Desa harus mampu mengatasi persoalan – persoalan mungkin akan timbul akibat dari adanya dampak kenaikan BBM dengan mengadakan program – program pemberdayaan melalui kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri.

Tabel Sarana Kesehatan Masyarakat
Puskesmas
-
Posyandu
4
Praktek Pribadi
-
Tenaga Medis / Pra Medis
1
Dukun Bayi Terdidik
1

Tabel Jumlah Keluarga Miskin
Jumlah Kepala Keluarga
1200 KK
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera
270
Jumlah Keluarga Sejahtera 1
287
Jumlah Keluarga Sejahtera 2
345
Jumlah Keluarga Sejahtera 3
287
Jumlah Keluarga Sejahtera Plus
25

Berdasarkan data yang ada tersebut diatas, disamping merupakan sumber potensi yang ada, juga bisa menjadi berbagai persoalan / masalah yang merupakan dampak dari perkembangan situasi yang ada. Dalam rangka memecahkan berbagai persoalan yang ada, maka Pemerintah Desa Tambibendo perlu menyiapkan berbagi strategi kegiatan yang sinergis atau kerjasama dengan semua institusi atau komponen baik pemerintah maupun swasta sesuai dengan fungsi dan peran masing – masing.

II.3.5.  ASPEK PEMUDA DAN OLAHRAGA
Masalah pemuda dan kepemudaan yang merupakan hasil dari besarnya penduduk dengan komposisi muda, memerlukan perhatian serius. Mengingat munculnya permasalahan – permasalahan kenakalan remaja, pengangguran, penyalahgunaan obat – obat terlarang dan tindak kriminal, bagaimanapun juga akan menjadi ancaman dalam kegiatan pembangunan desa.
Sejalan dengan kondisi itu, serta dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dalam kelompok usia muda, maka program – program yang mampu menyerap aspirasi pemuda dengan aktualisasi peran pemuda, pengembangan bakat dan minat, serta pengentasan / pengurangan angka pengangguran perlu strategi program yang jelas. Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah generasi muda yang terjebak ke dalam tindakan / perilaku yang baik. Kesemuanya ini sangat terkait dengan pembinaan mental, sosialisasi nilai – nilai kemasyarakatan, masalah pendidikan, pembinaan olah raga, pengembangan sanggar seni budaya generasi muda serta aktivitas kemasyarakatan yang mampu menumbuhkan kreativitas, tanggung jawab, dan kemandirian para pemuda serta penciptaan kesempatan kerja seluas – luasnya bagi generasi muda. Sejalan dengan itu, maka penyediaan sarana dan prasarana olah raga, sarana organisasi kepemudaan, keagamaan, perlu terus dikembangkan dan dibenahi agar menjadi tempat yang cukup menarik bagi sebagian besar generasi muda disisi lain masalah pendidikan budi pekerti, etika dan estetika, perlu dipikirkan kembali untuk menjadi muatan desa, sedang di bidang keagamaan yang telah ada perlu terus di dukung eksistensi dan pengembangan serta keberlangsungannya.
























II.4.  DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DESA

II.4.1.  Daftar Masalah dan Potensi dari Potret Desa

NO
MASALAH
POTENSI
1
Transportasi dan Perekonomian  masyarakat tidak lancar di RW.01,02 dan 04
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
2
Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.01,02 Rw.02  perlu dibangun drainase
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
3
Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01,02 Rw 03
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
4.
Transportasi  dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 02 Rw.04
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
5
Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.2 Rw.04  perlu dibangun drainase
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
6
Transportasi  dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 03 Rw.04
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
7
Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01,02 Rw 05.
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
8
Transportasi Masyarakat tidak lancar  di Rt. 01 Rw. 05 – Rt.01 Rw.03
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
9
Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt.01 dan 02 Rw. 06
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
10
Air bersih belum terpenuhi maksimal di Dsn. Tambibendo Rt.01 Rw.07
Pemanfaat banyak,bahan tersedia,swadaya,kader pembangunan.
11
Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.1 Rw.07  perlu dibangun drainase
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
12
Perekonomian masyarakat tidak lancar di Dk Secangsari Dsn.Sentonorejo  – Dk. Tambibendo Dusun Tambibendo
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
13
Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dsn. Sentonorejo Rw.09 Rt.02
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak


NO
MASALAH
POTENSI
14
Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Sentonorejo Rw.10 Rt.02
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
15
Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di dk. Dukuh Rw.08,09 dan 10 Dsn. Sentonorejo.
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak


II.4.2.  Daftar Masalah dan Potensi dari Kalender Musim

NO
MASALAH
POTENSI
1
Pada saat musim hujan tanah longsor Rt.03 Rw.11
Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia
2
Pada musim kemarau air minum sulit untuk di dapat di Dsn. Tambibendo Rt02 w.03
Ada tukang pembangunan, swadaya masyarakat
3
Pada saat musim kemarau tanah pertanian kering, akibatnya larang pangan
Ada tukang pembangunan, swadaya
untuk dibangun saluran irigasi
4
Jamaah ke masjid berkurang  ketika hujan ,jalan kemasjid becek 
Jamaah,Swadaya masyarakat dan Kader Pembangunan
5
Badan jalan terus berkurang Rt.03 Rw.11
Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia
6
Jalan ke persawahan becek sehingga hasil Pertanian  tidak maksimal  di Dsn Sentonorejo
Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia
7
Transportasi Masyarakat tidak  lancar ketika musim hujan di Rt.01 Rw.06,Rt 02/06
Pemanfaat banyak,swadaya  masyarakat, bahan teredia, ada kader pembangunan














II.4.3.  Daftar Masalah dan Potensi dari Bagan Kelembagaan

NO
MASALAH
POTENSI
1
Kondisi Balai Desa Kurang Baik
Bahan ada Kader Pembangunan
2
Adanya balita kurang gizi
Ada nya asupan  gizi yang cukup
3
Pertumbuhan Balita lambat
Jumlah Bayi banyak,ada bidan Desa dan Posyandu
4
Kinerja Kader Posyandu Kurang
Ada Kader Posyandu
5
Kinerja Kader PKK Kurang
Ada Kader PKK
6
Pelayanan Masyarakat Kurang  memadai
Perangkat Desa Ada dan Aktif
7
Kegiatan Karang Taruna macet
Pemuda Desa banyak dan berpotensi
8
Pengamanan  Dusun Kurang
Personil hansip lengkap,masyarakat mendukung
9
Proses  belajar siswa SDN Tambibendo I dan Tambibendo II  tidak maksimal
Siswa banyak dan Guru aktif
10
Proses  belajar siswa MI  Miftahul Huda Dk. Dukuh tidak maksimal.
Siswa banyak dan Guru aktif
11
Honorer guru Tk Dharma Wanita dan Tk. Kusuma Mulia  kurang di dsn.Tambibendo
Guru ada, rajin, Aktifsiswa banyak
12
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kurang
Ada  bidan  desa,Kader Pembangunan,swadaya


























Plaque: BAB
III






PERUMUSAN STRATEGI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA

3.1.      Pengelompokan Masalah
NO
MASALAH
POTENSI
1
Transportasi dan Perekonomian  masyarakat tidak lancar di RW.01,02 dan 04
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
2
Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.01,02 Rw.02  perlu dibangun drainase
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
3
Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01,02 Rw 03
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
4.
Transportasi  dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 02 Rw.04
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
5
Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.2 Rw.04  perlu dibangun drainase
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
6
Transportasi  dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 03 Rw.04
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
7
Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01 , 02  Rw 05.
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
8
Transportasi Masyarakat tidak lancar  di Rt. 01 Rw. 05 – Rt.01 Rw. 03 perlu dibangun jembatan.
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
9
Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di dsn. Tambibendo Rt.01, Rt.02 Rw.06
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
10
Air bersih belum terpenuhi maksimal di Dsn.Sentonorejo Rt01 Rw.07
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
11
Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.1 Rw.07  perlu dibangun drainase
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
NO
MASALAH
POTENSI
12
Perekonomian masyarakat tidak lancar di Dk Secangsari – Dk. Tambibendo Dusun Sentonorejo
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
13
Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dsn. Sentonorejo Rt.02 Rw.09
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
14
Jalan licin dan becek pada  waktu musim penghujan di Dsn. Sentonorejo Rt.02 Rw.10
Ada kader pembangunan,ada tukang,swadaya,pemanfaat banyak.
15
Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dk. Dukuh Rw.08,09 dan 10 Dsn. Senonorejo
Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia
16
Pada saat musim hujan tanah longsor di Rt.03 Rw.11
Ada tukang pembangunan, swadaya masyarakat
17
Pada musim kemarau air minum sulit untuk didapat di dsn. Tambibendo Rt.02 Rw.03
Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak
18
Pada saat musim kemarau tanah pertanian kering, akibatnya larang pangan
Ada tukang pembangunan, swadaya
untuk dibangun saluran irigasi
19
Jamaah ke masjid berkurang  ketika hujan ,jalan kemasjid becek 
Jamaah,Swadaya masyarakat dan Kader Pembangunan
20
Badan jalan terus berkurang di Rt.03 Rw.11
Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia
21
Jalan ke persawahan becek sehingga hasil Pertanian  tidak maksimal
Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia
22
Transportasi Masyarakat tidak  lancar ketika musim hujan di Rt.01 Rw.06,Rt02/06
Pemanfaat banyak,swadaya  masyarakat, bahan teredia, ada kader pembangunan
23
Balai Desa Kurang baik
Kader Pembangunan,Bahan tersedia
24
Adanya balita kurang gizi
Ada nya asupan  gizi yang cukup



25
Pertumbuhan Balita lambat
Jumlah Bayi banyak,ada bidan Desa dan Posyandu
26
Kinerja Kader Posyandu Kurang
Ada Kader Posyandu
27
Kinerja Kader PKK Kurang
Ada Kader PKK
28
Kegiatan Karang Taruna macet
Pemuda Desa banyak dan berpotensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar