RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA TAMBIBENDO
KECAMATAN MOJO KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2010 – 2015
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pelaksanaan amanat Pemerintah Republik Indonesia tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tentang Pemerintahan Daerah, dan tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Bahwa Didalam menfasilitasi penyusunan dan pembuatan RPJM Desa Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Desa yang dilaksanakan melalui Pemberdayaan, Partisipatif, berpihak pada masyarakat, terbuka, akuntabel, selektif, efisien, cermat, keberlanjutan, dan dengan melalui proses yang berulang sehingga diperoleh hasil yang efektif.
I.2. LANDASAN HUKUM
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Desa didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :
1. UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
5. Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa), dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) Tahunan.
6. PERMENDAGRI NO 66 THN 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa
I.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RPJM DESA
Maksud disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) adalah sebagai pedoman bagi setiap perangkat desa dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan pembangunan desa.
Tujuan Penyusunan RPJM Desa sesuai dengan yang tertera pada Permendagri No. 66 Tahun 2007 adalah:
1. Mewujudkan perencanaan pembangunan Desa Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat;
2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat terhadap program pembangunan di Desa;
3. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di Desa;
4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan di Desa.
I.4. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN DAN ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA
Ruang Lingkup Pembahasan Penyusunan RPJM Desa berdasarkan pada Perencanaan yang dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif mulai dari penggalian gagasan di tingkat kelompok dan dusun baik secara formal dan non formal, sampai pada tahapan musyawarah desa.
Alur Penyusunan RPJM Desa, sesuai dengan yang tertera pada Permendagri No. 66 Tahun 2007.
KONDISI UMUM DESA
II.1. SEJARAH DESA TAMBIBENDO.
Dahulu kala pada zaman pemerintahan Belanda sebelum tahun 1837, yang mana pada saat itu terjadi suatu peperangan antara prajurit Kerajaan Mataram yang berjuang melawan penjajah yang akhirnya banyak prajurit yang ditangkapi dan dipaksa menyerah akhirnya para pejuang yang tidak mau menyerah melarikan diri dari pemerintahan Belanda yang diktator dan penuh kekerasan, para pejuang pada bersembunyi di suatu daerah yang merupakan hutan belantara yang mana di hutan tersebut banyak sekali tumbuh pohon bendo yang besar – besar bahkan ada satu pohon yang paling besar yang berada di tepian sungai das bruni , yang akhirnya mereka membentuk suatu koloni dan berkembang menjadi banyak sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas lagi untuk digunakan sebagai tempat tinggal setelah hutan dibuka tempat tersebut diberi nama TAMBIBENDO, nama tersebut diambil /digunakan karena di daerah tersebut terdapat pohon bendo yang akarnya tumbuh melingkari pohonya membentuk lingkaran seperti Roda Kreta.
Adapun Desa Tambibendo dipimpin oleh seorang petinggi / lurah yang secara berurutan sebagai berikut :
1. Bapak Mesir
2. Bapak Mardisoko
3. Bapak Mulyono
4. Bapak Suroso
5. Bapak Kardjono
II.2. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DESA
1. Makadam Dusun Sentonorejo ( Dk. Secangsari ) Tahun 2004
2. Rehap gedung TK. Dharma Wanita + Mebeler Tahun 2005
3. Makadam Dusun Sentonorejo ( Dk. Dukuh ) Tahun 2005
4. Rehap Gedung TK Dharma Wanita Tahun 2006
5. Makadam Dusun Tambibendo ( Dk. Tapen ) Tahun 2006
6. Rehap Gedung Tk. Kusuma mulia ( Dk. Tapen ) Tahun 2007
7. Makadam usun Tambibendo 9 Dk. Tambibendo ) Tahun 2007
8. Rehap Gedung SDN. Tambibendo II ( Dk.Tapen ) Tahun 2008
9. Pengaspalan Dusun Sentonorejo ( Dk. Secangsari ) Tahun 2009
II.3. LETAK GEOGRAFIS DESA
Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Kediri diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di segala lapisan secara merata, serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di Desa Tambibendo dapat benar – benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar program – program sektoral, dengan demikian sumber – sumber potensi daerah dapat dioptimalkan dan dapat dikembangkan secara merata.
Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, maka pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang ada disekitarnya.
Desa Tambibendo yang secara struktural merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Mojo, secara geografis Desa Tambibendo terletak pada wilayah barat sungai brantas jalur alternatif transportasi barat, memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 343,42 Ha yang terbagi menjadi 2 Dusun, yakni Dusun Tambibendo dan Dusun Sentonorejo dengan perbatasan wilayah sebagai berikut :
Barat : Desa Jugo dan Desa Kraton
Utara : Desa Mojo dan Desa Mlati
Timur : Sunga Brantas
Selatan : Desa Ploso
Desa Tambibendo Kecamatan Mojo yang merupakan daerah otonom desa dengan jumlah penduduk 4.482 jiwa yang terdiri dari 2.268 jiwa penduduk laki – laki dan 2.214 jiwa penduduk perempuan.
Potensi Desa Tambibendo cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum.
Secara umum potensi Desa Tambibendo dapatlah didiskripsikan dengan berbagai aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata rantai dari sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, beberapa aspek dimaksud adalah sebagai berikut :
II.3.1. ASPEK SUMBER DAYA APARATUR / PERANGKAT DESA
Desa Tambibendo secara umum penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dikelola oleh 2 elemen utama, yakni elemen Pemerintah Desa yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkat desa yang terdiri dari :
Tabel SDM Aparatur Pemerintah Desa
NO | NAMA | JABATAN | USIA | PEND. |
1. | NAWAWI | Pj.KEPALA DESA / KASUN SENTONOREJO | 41 tahun | SLTP |
2 | KHOERON | KASUN TAMBIBNEDO | 39 tahun | SLTA |
3 | SAIFUL ANAM | KAUR PEMERINTAHAN | 28 tahun | SMK |
4 | SITI MUA’AROFAH | KAUR PEMBANGUNAN | 39 tahun | SMEA |
5 | ISMIK MEILINA | KAUR KEUANGAN | 29 tahun | SMK |
6 | M. ARIF SONHAJI | KAUR KESRA | 43 tahun | SLTA |
7 | ALI KAPIT | KAUR UMUM | 42 tahun | SLTA |
Selain komponen perangkat desa, elemen terpenting sebagai mitra penyelenggara Pemerintahan dan Pelaksanan Pembangunan di Desa Tambibendo adalah keberadaan Badan Perwakilan Desa ( BPD ), namun keberadaan BPD ini sendiri saat ini mengalami perubahan fungsi dan peran yang semula sebagai badan perwakilan berubah menjadi Badan Permusyawaratan ( menurut UU No 32 tahun 2004 ) tentang Pemerintah Daerah. Namun apapun nama dan fungsi keberadaan lembaga ini tetap dibutuhkan sebagai mitra dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan lima ( 5 ) tahun kedepan.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD ) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) adalah komponen / elemen masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung sangat dibutuhkan peran serta aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan di desa. Keberadaan LPMD dan PKK yang juga merupakan representasi warga masyarakat secara umum dapat memfungsikan dirinya sebagai agen dan fasilitator pembangunan di tingkat desa.
II.3.2. ASPEK EKONOMI
Perekonomian Desa Tambibendo secara umum di dominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaannya masih sangat tradisional ( pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya ). Produk pertanian Desa Tambibendo untuk lahan basah ( sawah ) masih monoton pada unggulan padi, jagung, dan tebu, hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra padi dan persoalan mendasar lainnya adalah sistem pengairan yang kurang baik sehingga berdampak adanya sistem pengairan yang kurang baik sehingga berdampak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau. Oleh karenanya harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai upaya – upaya : perbaikan sistem irigasi / pengairan; penggunaan teknologi tepat guna; perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternatif dengan mengkonsumsikannya kepada pihak – pihak terkait ( dinas pengairan, dinas pertanian ). Sedangkan untuk lahan kering ( tegal ) produk unggulan masih didominasi oleh tanaman tebu dan jagung, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan – penyuluhan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan; pengadaan bibit – bibit tanaman produktif dengan melibatkan instansi terkait ( dinas kehutanan, dinas pertanian, dan perkebunan ).
Pertanahan : luas wilayah pertanahan yang ada adalah 343,42 Ha dengan rincian status dan penggunaannya sebagi berikut :
Tabel Penggunaan Lahan Pertanian
NO | JENIS TANAMAN | LUAS ( Ha ) |
LAHAN SAWAH | 55 Ha | |
1. | Tanaman Padi | |
Hasil per Ha | 9.000.000 | |
Biaya pemupukan per Ha | 3.500.000 | |
Biaya bibit per Ha | 350.000 | |
Biaya obat per Ha | 415.000 | |
LAHAN TEGALAN | 161,42 Ha | |
2. | Tanaman Jagung | 10 Ha |
Hasil per Ha | 3.650.000 | |
Biaya pemupukan per Ha | 1.500.000 | |
Biaya bibit per Ha | 500.000 | |
Biaya obat per Ha | 250.000 | |
3. | Tanaman Tebu | 151,42 Ha |
Hasil per Ha | 17.000.000 | |
Biaya pemupukan per Ha | 8.000.000 | |
Biaya bibit per Ha | 3.000.000 | |
Biaya | 12.000.000 |
Tabel Mata Pencaharian Penduduk
MATA PENCAHARIAN | JUMLAH / orang |
Pegawai Negeri sipil | 25 |
TNI / POLRI | 3 |
Penjahit | 20 |
Montir | 3 |
Sopir | 25 |
Pramuwisma | - |
Tani | 366 |
Karyawan Swasta | 55 |
Kontraktor | - |
Pertukangan Kayu | 20 |
Pertukangan Batu | 40 |
Buruh Tani | 919 |
Guru Swasta | 30 |
II.3.3. ASPEK SOSIAL BUDAYA
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukkan masih rendahnya kualitas dari sebagian SDM masyarakat di Desa Tambibendo, serta cenderung masih kuatnya budaya paternalistik. Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilisasi masa. Di samping itu masyarakat Desa Tambibendo yang cenderung memiliki sifat ekspresif, agamis, dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Munculnya masalah kemiskinan, ketenaga kerjaan dan perburuhan menyangkut pendapatan, status pemanfaatan lahan pada fasilitas umum menunjukkan masih adanya kelemahan pemahaman masyarakat terhadap hukum yang ada saat ini. Kondisi ini akan dapat menjadi pemicu timbulnya benih kecemburuan sosial dan sengketa yang berkepanjangan, jika tidak diselesaikan sejak dini.
II.3.4. ASPEK PENDIDIKAN, KESEHATAN & KESEJAHTERAAN SOSIAL
Desa Tambibendo dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup mantap, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta huruf. Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam rangka meningkatkan peserta didik, Pemerintah Desa beserta warga sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan berupa rehabilitasi saran pendidikan.
Tabel Sarana Penunjang Pendidikan
Taman Kanak – Kanak | 2 |
Jumlah Guru | 8 |
Jumlah Murid | 100 |
SD | 2 |
Jumlah Guru | 16 |
Jumlah Murid | 360 |
Lembaga Pendidikan Keagamaan | |
TPQ | 5 |
Jumlah Pengajar | 16 |
Jumlah Peserta Didik | 250 |
Masjid | 5 |
Mushola | 6 |
Ketidakmampuan sarana / infrastruktur ekonomi dan bisnis dalam upaya menampung para lulusan lembaga pendidikan yang ada di desa, berakibat pada timbulnya pengangguran, yang akan berdampak pada menurunnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa. Adanya kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) juga berpengaruh pada penurunan tingkat perekonomian warga yang ditunjukkan dengan adanya meningkatnya jumlah penduduk miskin, menurunnya daya beli masyarakat, adanya persoalan – persoalan sosial lainnya. Dalam kondisi seperti ini Pemerintah Desa harus mampu mengatasi persoalan – persoalan mungkin akan timbul akibat dari adanya dampak kenaikan BBM dengan mengadakan program – program pemberdayaan melalui kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Tabel Sarana Kesehatan Masyarakat
Puskesmas | - |
Posyandu | 4 |
Praktek Pribadi | - |
Tenaga Medis / Pra Medis | 1 |
Dukun Bayi Terdidik | 1 |
Tabel Jumlah Keluarga Miskin
Jumlah Kepala Keluarga | 1200 KK |
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera | 270 |
Jumlah Keluarga Sejahtera 1 | 287 |
Jumlah Keluarga Sejahtera 2 | 345 |
Jumlah Keluarga Sejahtera 3 | 287 |
Jumlah Keluarga Sejahtera Plus | 25 |
Berdasarkan data yang ada tersebut diatas, disamping merupakan sumber potensi yang ada, juga bisa menjadi berbagai persoalan / masalah yang merupakan dampak dari perkembangan situasi yang ada. Dalam rangka memecahkan berbagai persoalan yang ada, maka Pemerintah Desa Tambibendo perlu menyiapkan berbagi strategi kegiatan yang sinergis atau kerjasama dengan semua institusi atau komponen baik pemerintah maupun swasta sesuai dengan fungsi dan peran masing – masing.
II.3.5. ASPEK PEMUDA DAN OLAHRAGA
Masalah pemuda dan kepemudaan yang merupakan hasil dari besarnya penduduk dengan komposisi muda, memerlukan perhatian serius. Mengingat munculnya permasalahan – permasalahan kenakalan remaja, pengangguran, penyalahgunaan obat – obat terlarang dan tindak kriminal, bagaimanapun juga akan menjadi ancaman dalam kegiatan pembangunan desa.
Sejalan dengan kondisi itu, serta dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dalam kelompok usia muda, maka program – program yang mampu menyerap aspirasi pemuda dengan aktualisasi peran pemuda, pengembangan bakat dan minat, serta pengentasan / pengurangan angka pengangguran perlu strategi program yang jelas. Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah generasi muda yang terjebak ke dalam tindakan / perilaku yang baik. Kesemuanya ini sangat terkait dengan pembinaan mental, sosialisasi nilai – nilai kemasyarakatan, masalah pendidikan, pembinaan olah raga, pengembangan sanggar seni budaya generasi muda serta aktivitas kemasyarakatan yang mampu menumbuhkan kreativitas, tanggung jawab, dan kemandirian para pemuda serta penciptaan kesempatan kerja seluas – luasnya bagi generasi muda. Sejalan dengan itu, maka penyediaan sarana dan prasarana olah raga, sarana organisasi kepemudaan, keagamaan, perlu terus dikembangkan dan dibenahi agar menjadi tempat yang cukup menarik bagi sebagian besar generasi muda disisi lain masalah pendidikan budi pekerti, etika dan estetika, perlu dipikirkan kembali untuk menjadi muatan desa, sedang di bidang keagamaan yang telah ada perlu terus di dukung eksistensi dan pengembangan serta keberlangsungannya.
II.4. DAFTAR MASALAH DAN POTENSI DESA
II.4.1. Daftar Masalah dan Potensi dari Potret Desa
NO | MASALAH | POTENSI |
1 | Transportasi dan Perekonomian masyarakat tidak lancar di RW.01,02 dan 04 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
2 | Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.01,02 Rw.02 perlu dibangun drainase | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
3 | Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01,02 Rw 03 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
4. | Transportasi dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 02 Rw.04 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
5 | Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.2 Rw.04 perlu dibangun drainase | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
6 | Transportasi dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 03 Rw.04 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
7 | Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01,02 Rw 05. | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
8 | Transportasi Masyarakat tidak lancar di Rt. 01 Rw. 05 – Rt.01 Rw.03 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
9 | Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt.01 dan 02 Rw. 06 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
10 | Air bersih belum terpenuhi maksimal di Dsn. Tambibendo Rt.01 Rw.07 | Pemanfaat banyak,bahan tersedia,swadaya,kader pembangunan. |
11 | Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.1 Rw.07 perlu dibangun drainase | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
12 | Perekonomian masyarakat tidak lancar di Dk Secangsari Dsn.Sentonorejo – Dk. Tambibendo Dusun Tambibendo | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
13 | Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dsn. Sentonorejo Rw.09 Rt.02 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
NO | MASALAH | POTENSI |
14 | Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Sentonorejo Rw.10 Rt.02 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
15 | Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di dk. Dukuh Rw.08,09 dan 10 Dsn. Sentonorejo. | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
II.4.2. Daftar Masalah dan Potensi dari Kalender Musim
NO | MASALAH | POTENSI |
1 | Pada saat musim hujan tanah longsor Rt.03 Rw.11 | Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia |
2 | Pada musim kemarau air minum sulit untuk di dapat di Dsn. Tambibendo Rt02 w.03 | Ada tukang pembangunan, swadaya masyarakat |
3 | Pada saat musim kemarau tanah pertanian kering, akibatnya larang pangan | Ada tukang pembangunan, swadaya untuk dibangun saluran irigasi |
4 | Jamaah ke masjid berkurang ketika hujan ,jalan kemasjid becek | Jamaah,Swadaya masyarakat dan Kader Pembangunan |
5 | Badan jalan terus berkurang Rt.03 Rw.11 | Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia |
6 | Jalan ke persawahan becek sehingga hasil Pertanian tidak maksimal di Dsn Sentonorejo | Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia |
7 | Transportasi Masyarakat tidak lancar ketika musim hujan di Rt.01 Rw.06,Rt 02/06 | Pemanfaat banyak,swadaya masyarakat, bahan teredia, ada kader pembangunan |
II.4.3. Daftar Masalah dan Potensi dari Bagan Kelembagaan
NO | MASALAH | POTENSI |
1 | Kondisi Balai Desa Kurang Baik | Bahan ada Kader Pembangunan |
2 | Adanya balita kurang gizi | Ada nya asupan gizi yang cukup |
3 | Pertumbuhan Balita lambat | Jumlah Bayi banyak,ada bidan Desa dan Posyandu |
4 | Kinerja Kader Posyandu Kurang | Ada Kader Posyandu |
5 | Kinerja Kader PKK Kurang | Ada Kader PKK |
6 | Pelayanan Masyarakat Kurang memadai | Perangkat Desa Ada dan Aktif |
7 | Kegiatan Karang Taruna macet | Pemuda Desa banyak dan berpotensi |
8 | Pengamanan Dusun Kurang | Personil hansip lengkap,masyarakat mendukung |
9 | Proses belajar siswa SDN Tambibendo I dan Tambibendo II tidak maksimal | Siswa banyak dan Guru aktif |
10 | Proses belajar siswa MI Miftahul Huda Dk. Dukuh tidak maksimal. | Siswa banyak dan Guru aktif |
11 | Honorer guru Tk Dharma Wanita dan Tk. Kusuma Mulia kurang di dsn.Tambibendo | Guru ada, rajin, Aktifsiswa banyak |
12 | Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kurang | Ada bidan desa,Kader Pembangunan,swadaya |
PERUMUSAN STRATEGI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DESA
3.1. Pengelompokan Masalah
NO | MASALAH | POTENSI |
1 | Transportasi dan Perekonomian masyarakat tidak lancar di RW.01,02 dan 04 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
2 | Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.01,02 Rw.02 perlu dibangun drainase | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
3 | Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01,02 Rw 03 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
4. | Transportasi dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 02 Rw.04 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
5 | Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.2 Rw.04 perlu dibangun drainase | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
6 | Transportasi dan Perekonomian tidak lancar di Dsn. Tambibendo Rt. 03 Rw.04 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
7 | Jalan licin dan becek waktu musim penghujan di Dsn Tambibendo Rt 01 , 02 Rw 05. | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
8 | Transportasi Masyarakat tidak lancar di Rt. 01 Rw. 05 – Rt.01 Rw. 03 perlu dibangun jembatan. | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
9 | Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di dsn. Tambibendo Rt.01, Rt.02 Rw.06 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
10 | Air bersih belum terpenuhi maksimal di Dsn.Sentonorejo Rt01 Rw.07 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
11 | Waktu hujan airnya mengalir ke jalan di Dsn. Tambibendo Rt.1 Rw.07 perlu dibangun drainase | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
NO | MASALAH | POTENSI |
12 | Perekonomian masyarakat tidak lancar di Dk Secangsari – Dk. Tambibendo Dusun Sentonorejo | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
13 | Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dsn. Sentonorejo Rt.02 Rw.09 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
14 | Jalan licin dan becek pada waktu musim penghujan di Dsn. Sentonorejo Rt.02 Rw.10 | Ada kader pembangunan,ada tukang,swadaya,pemanfaat banyak. |
15 | Transportasi dan perekonomian masyarakat tidak lancar di Dk. Dukuh Rw.08,09 dan 10 Dsn. Senonorejo | Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia |
16 | Pada saat musim hujan tanah longsor di Rt.03 Rw.11 | Ada tukang pembangunan, swadaya masyarakat |
17 | Pada musim kemarau air minum sulit untuk didapat di dsn. Tambibendo Rt.02 Rw.03 | Ada kader pembangunan, ada tukang ada swadaya masyarakat,Pemanfaat banyak |
18 | Pada saat musim kemarau tanah pertanian kering, akibatnya larang pangan | Ada tukang pembangunan, swadaya untuk dibangun saluran irigasi |
19 | Jamaah ke masjid berkurang ketika hujan ,jalan kemasjid becek | Jamaah,Swadaya masyarakat dan Kader Pembangunan |
20 | Badan jalan terus berkurang di Rt.03 Rw.11 | Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia |
21 | Jalan ke persawahan becek sehingga hasil Pertanian tidak maksimal | Ada tukang pembangunan, swadaya Bahan tersedia |
22 | Transportasi Masyarakat tidak lancar ketika musim hujan di Rt.01 Rw.06,Rt02/06 | Pemanfaat banyak,swadaya masyarakat, bahan teredia, ada kader pembangunan |
23 | Balai Desa Kurang baik | Kader Pembangunan,Bahan tersedia |
24 | Adanya balita kurang gizi | Ada nya asupan gizi yang cukup |
25 | Pertumbuhan Balita lambat | Jumlah Bayi banyak,ada bidan Desa dan Posyandu |
26 | Kinerja Kader Posyandu Kurang | Ada Kader Posyandu |
27 | Kinerja Kader PKK Kurang | Ada Kader PKK |
28 | Kegiatan Karang Taruna macet | Pemuda Desa banyak dan berpotensi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar